Ganti Edjaan Lama

balik ke Edjaan Lama

Saturday, February 28, 2004

ONE LAST CRY

My shattered dreams and broken heart
Are mending on the shelf
I saw you holding hands
Standing close to someone else
Now I sit all alone
Wishing all my feelings was gone
I gave my best to you
Nothing for me to do
But have one last cry

One last cry
Before I leave it all behind
I gotta put you out of my mind this time
Stop living a lie
I guess I'm down to my last cry

Cry

I was here
You were there
Guess we never could agree
While the sun shines on you
I need some love to rain on me
Still I sit all alone
Wishing all my feelings was gone
Gotta get over you
Nothing for me to do
But have one last cry

One last cry
Before I leave it all behind
I goota put you out of my mind
For the very last time
Been living a lie
I guess I'm down, I guess I'm down
I guess I'm down
I guess I'm down
To my last cry


Last night I wake up abruptly in the middle of my sleep and heard this song playing softly from my TV set.
I used to love this song very much and heard it again in the darkness of my cabin just refresh my memory to the old time when I still in the medical school aproximately eight years ago.

I had broke up with my girlfriend and the lyric of this song really match with my feeling. Seems like this song written especially for me. That was the reason why I love this song.

Now, after heard it again, it make me wondering where are you now?
Are you still living in that city?
Still with him?
Are you happy with your 'guy of choice'?
I heard a lot of bad news about you
But I keep hoping that it all ain't true
My best wishes for you
Always.

Thursday, February 26, 2004

ADA APA DENGAN CINTA?

Valentine memang sudah lewat, lagian saya juga gak fanatik amat sama yang namanya pelentain dei itu - masa dalam 365 hari kita cuma ngasih satu hari untuk cinta, dikit amat! mestinya cinta selalu ada dalam untaian waktu, tul gak? - karena itu gak ada salahnya kalo sekarang kita merenung sejenak tentang substansi satu ini.

Ada apa dengan cinta?

Kemaren - dari hasil bertapa 2 minggu - saya baru sadar kalo cinta antara sepasang insan itu selalu berujung pada tiga hal:

Si Cowok ninggalin sang Cewek,
Sang Cewek ninggalin si Cowok
ato kalo mereka tetap bersama, Cinta yang beranjak pergi meninggalkan mereka.

I know it's sad but true
Setidaknya buat saya
sekarang terserah anda
..... believe it?
.....or not?

Wednesday, February 11, 2004

Dongeng Katak & Peramal


Seekor katak mendatangi seorang peramal untuk menanyakan nasibnya.
Setelah melewati serangkaian ritual dengan bola kristal, menyan, dan mantra-mantra akhirnya si Peramal menyimpulkan:

"Tahun depan kamu akan berjumpa dengan seorang gadis cantik. Dia akan menghabiskan waktunya berlama-lama dengan kamu, berduaan tentunya. Dia akan mencurahkan segala perhatiannya padamu dengan sungguh-sungguh ......."

Sang katak meloncat-loncat karena girangnya
"Dimana? dimana? Di pesta dansa?"

"Bukan" Jawab si Peramal "Di laboratorium biologi" :p

Monday, February 09, 2004

BARONESS ON FIRE!

Jangan buru-buru kaget dulu baca judul diatas! Baroness memang lagi 'on fire' tapi bukan kebakaran. Ada api yang menyala-nyala memang Besar. Terang. Panas.
Dan berdesis seperti suara kompor tukang nasi goreng yang suka lewat kalo malam.
Cuma ini dalam skala yang jauh lebih besar! Sampai terdengar menembus ketebalan dinding metal rig kami. Besar sekali!. Karena sumber energinya bukan sekedar 3-4 liter minyak tanah yang dipompakan ke dalam sebuah tabung kecil seperti milik si abang tukang nasgor itu.
Yang disini energinya luar biasa dahsyat. Berjuta-juta ton minyak bumi yang tersimpan di dalam 'tabung' perut bumi! Dahsyatnya kekuatan alam! Subhanallah!

Proses bakar-bakaran ini namanya DST atawa Drill Stem Testing.Gunanya untuk mengetahui seberapa kaya sumur yang baru saja kita gali, sebelum melangkah ke proses produksi yang berbiaya amat sangat tinggi itu. Laik-tidaknya sumur minyak itu diproduksi bergantung dari hasil tes ini. Hasilnya bagus berarti sumurnya layak jual, jelek berarti ditinggal. Usaha kita berminggu-minggu disini sama dengan nol. Dan kita mesti mulai dari awal lagi di lokasi yang baru.

Tingkat keberhasilan pencarian sumur produktif memang bisa 1 berbanding 10. Dari 10 kali eksplorasi paling 1 kali kita nemu sumber yang bagus. Jangan heran kalo harga minyak terus melambung tinggi. DST ini malah menjadi DST pertama bagi saya sejak bergabung dengan mereka 8 bulan silam.
Pertanda betapa dalam 8 bulan, baru sekali ini dirasa perlu menguji kekayaan isi sumur kita. Selebihnya tanpa perlu DST kita akan berpindah dan mencoba peruntungan baru.

Proses DST sendiri adalah proses berisiko tinggi. Wajar saja sebenarnya. Anak kecil juga tau kalo didekat dekat materi mudah terbakar seperti minyak atau gas haram menyalakan api. Ini malah sumur yang berisi minyak dan gas bertekanan kita bakar!
Karenanya rencana evakuasi jauh hari sudah dibicarakan. Dua kapal, Maersk Server dan Highland Guide stand by gak jauh dari Baroness, siap sewaktu-waktu untuk mendekat menjemput krew kalo proses DST berlanjut diluar kendali kita. Hari Sabtu kemaren latihan abandon rig dilaksanakan.
Sekarang krew yang non esensial dipulangkan, yang esensial namun tak harus bekerja diluar kena 'tahanan rumah' di living quarter. Nelayan yang biasanya berkumpul didekat rig dilarang mendekat siapa tau ada yang 'pura-pura bego' lantas merokok diperahunya. Yang pasti siperokok itu akan langsung melihat bahaya merokok dengan mata kepalanya sendiri he he he.

Rumit?
Seperti itulah prosesnya mendapatkan energi. Rumit memang!
Lantas kenapa gak dari sekarang kita mulai hemat energi?
Sudah!
Abis nulis komentar dan ngisi shoutbox disini, langsung matikan komputer anda!

Sunday, February 08, 2004

UNTUK ELLA

......................................
You say you feel so empty
That our house just ain't our home
I'm always somewhere else
And you're always there alone

Just a few more hours
And I'll be right home to you
......................................

(taken from Beth-KISS)

Wednesday, February 04, 2004

TENTANG SAYA
Sebuah keluh kesah

Dokter!
Kalo profesi itu terucap kira kira apa yang terbayang dikepala anda?
Sebuah mahluk berjas putih, santun, sedikit ja-im (jaga image), bau obat, ramah ditempat praktek tapi cuek beibih di rumah sakit, rapih dan ......... mmmmmh apa lagi ya? mapan? maybe some of them.
Nah kalo semua bayangan itu yang ada dikepala anda, saya jamin anda akan kaget saat ketemu saya.

Saya kerja ditempat yang sangat mengutamakan penampilan sebagai bagian dari layanan prima.
Rumah Sakit Pertamina Balikpapan - seperti halnya semua rumah sakit Pertamina lainnya - mewajibkan stafnya berbusana yang 'pantas'.
Dokter-dokter disini bukan hanya diminta ber-snell jas tapi kudu kumplit dengan dasi. Diajarin cara milih warna kemeja, celana, kaos kaki sampai sepatu, cocokin dengan dasi, mix and match, dan segala tetek bengek (catatan: bengek disini gak sama dengan asma :p) lainnya. Dana khusus bahkan dicurahkan untuk mengirim stafnya ikut beragam latihan kepribadian.
Untunglah saya kebagian tugas di rig, yang gak peduli saya pake baju apa - yang penting jangan telanjang aja!

Sumpah! Saya sangat menghargai mereka yang bisa dan suka berpenampilan begitu. Tapi kenapa ya sampai sekarang saya masih merasa seolah itu bukan bagian dari diri saya?

Sejak awal saya selesai dari medical school sampai sekarang, saya selalu memilih kerja dilapangan. Diantaranya karena alasan busana tadi. Saya suka berpakaian apa adanya. Tidak harus jaga image. Lepas. Bebas. Dan saya menemukan kebahagiaan disitu.
Saya menikmati saat saat berbaur dengan para pengungsi Timor-Timur di kamp-kamp di Atambua, atau dengan orang-orang Madura yang terusir di Pontianak. Saya bisa lelap tidur beralaskan koran dikantor depkes di Nunukan saat ribuan orang kita terdepak dari Malaysia, kala losmen menjadi barang mewah dan bisa mandi sekali sehari adalah anugerah. Terus terang saya malah orgasme disana!

Bagi saya ditempat dan saat seperti itulah mereka bisa menerima saya apa adanya. Seorang dokter - dalam pengertian sebenar-benarnya dokter - yang bertugas membantu mereka. Tanpa harus berdasi. Tanpa mesti berjas putih.
Mungkinkah saya memang ditakdirkan untuk harus selalu ada dilapangan?

Problemnya adalah waktu.
I'm getting older.
Kalo dulu saya bebas kemana aja, gak pulang berlama-lama. Sekarang ada dua mahluk mungil yang juga butuh perhatian saya. Tiga dengan mamanya.
Mereka memang masih terlalu kecil untuk bisa protes kenapa papanya jarang dirumah. Sementara istri saya - thank God! - adalah orang yang paling bisa memahami dan menerima saya dalam satu paket seutuhnya dengan segala kekurangan saya.
Tapi pandangan asing Farrell - anak saya yang tertua umurnya belom genap 2 tahun - dimenit-menit awal setiap saya pulang kerumah dari kerja, adalah sembilu yang tajam menyayat nurani saya.
Tangis kerasnya - pengen ikut - tiap kali saya berangkat dari rumah untuk balik ke rig - meninggalkannya berlama lama lagi - membuat langkah demi langkah menjadi begitu berat dan tanpa arah.

Haruskah saya mencoba untuk mengubah semua kebiasaan saya? membuang salah satu sumber kebahagiaan saya?
Mengumpulkan semua jins belel, celana kargo, kaos oblong, sepatu bot kedalam sebuah kotak kardus dan menyimpannya digudang untuk berganti menjadi hem licin anti wrinkle tersetrika rapi, dasi sutra, snell jas, celana wol, sepatu pantovel hitam berkilat dengan kaos kaki berwarna senada. Mulai jaga image dan berubah menjadi stereotipi dokter lazimnya untuk bekerja dirumah sakit?
Ahh ........
Memikirkanya saja kepala saya mulai nyut-nyutan :(

Sunday, February 01, 2004

RIDERS OF THE TIDES
Yang tersisa Dari Sepenggal Kenangan

Hujan disertai angin yang menerpa Jakarta kemaren rupanya berpindah ke selat Makasar.
Sejak sore tadi Ocean Baroness kuyub diguyur air dari langit. Gelombang laut pun terlihat lebih besar dari biasanya. Membuat rig ini berayun dimainkan ombak.

Entah karena hujan - ada yang bilang 3 hal yang ngingetin kita ke masa silam: hujan, lagu, dan parfum - atau malah karena ayunan rig yang bikin memori saya seperti diputar ulang kembali ke masa saya di kerja di kapal dulu. Aneh juga bahwa semuanya serasa terbentang jelas dikepala. Seolah baru kemaren.

Mulai dari perjalanan 27 jam Jakarta-Bali dengan bis Pahala Kencana, nyambung lagi dengan angkot ke Benoa untuk nginap semalam di wisma pelaut 'Yangkar Mas' dekat situ. Murah! Cuman 40 ribu untuk kamar bersih berpendingin udara, double bed, dan wc didalam. Lebih dari cukup buat sekedar meluruskan punggung setelah duduk sehari semalam. Dan yang paling asyik karena besoknya saya akan mulai di'baptis' jadi popeye the sailorman. Untaian bait indah karya Gibran pun menari di benakku:

"Sons of my ancient mother, you riders of the tides,
How often have you sailed in my dreams. And now you come in my awakening, which is my deeper dream.
Ready am I to go, and my eagerness with sails full set awaits the wind.
Only another breath will I breathe in this still air, only another loving look cast backward,
Then I shall stand among you, a seafarer among seafarers.
And you, vast sea, sleepless mother,
Who alone are peace and freedom to the river and the stream,
Only another winding will this stream make, only another murmur in this glade,
And then shall I come to you, a boundless drop to a boundless ocean."


Sekian lama bait itu saya simpan bersama mimpi.
Mekar mewangi tiap kali saya melihat mereka.
Para pelaut dengan seragam serba putih.
Mulai besok saya akan jadi salah satu dari mereka!
Sayapun tertidur dan bermimpi menjadi nahkoda.

Esoknya, Yang ditunggu tiba. 10.00 a.m KM Awu merapat di dermaga.
Baru tahu kalo kapal ini kapal tua. Daya tampung penumpangnya 1000 orang. ABK-nya 70 orang, semuanya ramah-ramah.
Kabin saya di dek 6. Bersebelahan dengan kamar penyanyi. Anak Band - 5 orang - kamarnya di depan. Klinik saya punya 4 kamar. Satu sebagai klinik, satu untuk karantina penderita penyakit menular, dua sisanya sebagai ruang rawat inap.
Di klinik saya bekerja dengan satu orang perawat. Pasien sedikit hanya 5-6 orang sehari. Selebihnya santai!

Malam, selepas jam 9 ada band di salon.
Disana saya mulai belajar dansa, cha-cha sampai joget dangdut.
Disana juga saya mulai kenal wanita. Awalnya di'pasok' teman-teman. selanjutnya mulai berburu sendiri.
Masa jahiliyah pun dimulai.