Ganti Edjaan Lama

balik ke Edjaan Lama

Friday, January 30, 2004

LIVING IN A BOX
Terpencil Tapi Tidak Terkucil

Seorang teman ngirim imel ke saya nanyain gimana sih rasanya hidup di rig?
Itu pertanyaan ulangan ke 1234 yang mesti saya jawab tiap kali saya bilang dimana tempat kerja saya.
Dan pasti akan nyambung lagi dengan pertanyaan klasik selanjutnya - yang lebih berbau pernyataan - wah sepi ya terkucil begitu?

Biar saya gak mesti ngulangin cerita yang sama untuk ke 1235 kalinya, sekalian aja deh saya posting disini biar kalo ada yang nanya -nanya lagi saya tinggal bilang:
"Mo tau? Buka aja di www.sisi-lain.blogspot.com".
Yah ....... itung-itung promosi blog sendiri he he he.

Begini ceritanya: (lho kok malah seperti kismis?)

Anjungan lepas pantai alias Offshore Rig tempat saya mencari sesuap nasi ini milik Diamond Offshore Drilling Inc. Namanya Ocean Baroness - yang terjemahan bebasnya berarti Ratu Laut Selatan :)
Masuk ke perairan Indonesia sejak Maret 2003 setelah dikontrak oleh Unocal Indonesia.
Rig ini jenis semisubmersible. Pertama kali dibangun di Norway tahun 1973 - cukup lawas - tapi karena tahun 2001 kemaren di-upgrade lagi di Keppel FELS singapore walhasil jadinya tua-tua kedondong makin tua makin kinclong.
Dimensinya 347 ft kali 337 ft kali 128 ft. Luas helipadnya 84 ft kali 84 ft.
Rig ini lumayan canggih, mampu beroperasi di laut dalam (tapi di tambaknya haji Yasin pasti gak bisa) sampai kedalaman laut 6000 feet atawa kurang lebih 2000 meter. Daya ngebornya sampai kedalaman 35.000 kaki (Inul pasti kalah). Rig ini adalah rig pencari minyak. Bukan rig produksi. Jadi tugasnya cuma sampai menemukan minyak kemudian berpindah lagi ke lokasi lain.

Jumlah Crew-nya bervariasi - tergantung lagi ngerjain apa - tapi maksimal 140 orang.

Living Quarter, tempat kita tinggal ada tiga lantai. Lantai satu setiap kamar empat bed ditempati oleh para Roustabout, yang bertugas ngangkat-ngangkat barang - bisa ditebak - semuanya orang Indonesia, Roughneck atau istilah lainnya Floorhand, yang bertugas di tempat pengeboran - juga orang kita semua serta para Catering Crew.
Di lantai dua jadi tempat istirahat service company, perusahaan pihak ketiga yang dikontrak untuk membantu proses pengeboran. Mereka adalah para engineer dari Schlumberger Anadrill, Dowell cementer, Oceaneering, MI, Geoprolog, Brandt, BJ tubular, Halliburton, Baker Hughes dan lain-lain. Separohnya Expatriat separoh lagi Indonesia.
Di lantai tiga - sekamar berdua - tempat para crew Diamond Offshore dan Unocal. Bersebelahan kamar dengan saya - disisi kiri - adalah Unocal Drilling Foreman, yang jadi big boss disini. Karena operasi pengeboran ini dibiayai Unocal makanya dia disebut juga CompanyMan. Disisi kanan kamar saya adalah kamar OIM atau Offshore Instalation Manager, bos besarnya Diamond di sini. Ada lagi Rig Superintendent, Barge Master, Tool Pusher, Driller, Electrician, Mechanic Technician, Electronic Technician, Sub Sea Engineer, SafetyMan yang semuanya dari Diamond, Juga Night Companyman (kita kerjanya nonstop siang-malam) dan Geologist dari Unocal. Hampir semua penghuni lantai tiga adalah expatriat kecuali saya dan Liason Officer - wakil pemerintah Indonesia - perwira dari TNI AL yang bertukar setiap 7 minggu.

Karena Ocean Barones bekerja dilaut dalam, lokasi kita umumnya jauh dari pantai. Posisi sekarang perlu waktu satu jam naek chopper atau lima jam naek boat untuk bisa ke sini. Jauh memang. Terpencil!. Tapi syukurlah tidak terkucil. Kita bisa tetap berhubungan dengan 'dunia luar' lewat telepon, internet. Barangkali kalo ada yang terasa hilang hanyalah si abang tukang koran yang nimpuk kita pake koran tiap hari. Dan pastinya tukang ketoprak yang tiap pagi rame ngetok-ngetok pancinya di depan rumah.

Soal makanan - nyebut ketoprak langsung inget makanan - berlimpah ruah disini. Selalu ada dua jenis, western food dan national food. Jadwal makan 4 kali sehari. Jam 5 sampai 7 pagi, 11 sampai 1 siang, 5 sampai 7 malam dan 11 sampai 1 dinihari. Diantaranya - jam 9-10 pagi, jam 3-4 sore, jam 9-10 malam dan jam 3-4 dinihari - diisi dengan coffee break. Jangan heran kalo tiap kali kesini berat badan saya nambah 3 kilo! Untungnya balik ke rumah - ketemu ketoprak lagi - bisa turun 2-3 kilo :)

Hiburan - biar gak bete - dikasih Indovision dan selalu disuplai dengan pilem-pilem DVD terbaru. Tapi karena beberapa crew suka bawa pilem biru akhirnya tetap aja bete alias birahi tinggi :p
(Oohh I Love the Blue of Indonesia he he he . . . . . )

Bete yang belakangan disebut sebenarnya memang wajar-wajar saja. Jadwal kerja sebagian besar crew disini adalah 4 - 4. 4 minggu di rig 4 minggu off. Dan mereka semuanya adalah pria dewasa normal.
Tinggal gimana penyelesaiannya.
Yang fisiologis dan religius sih bisa dengan cara berolah raga. Pihak Rig menyadari itu dan memfasilitasi dengan satu ruang fitness.
Cara lain?
Tiap minggu kita dapat stok sabun yang banyak he he he
Ini sih buat mandi tapi kalo mo dipake lain ?
Seperti kata iklan:
Selanjutnya terserah anda he he he.

No comments: