Ganti Edjaan Lama

balik ke Edjaan Lama

Saturday, June 26, 2004

Who wants to Live Forever?

Bangun pagi, karena pola tidur yang kadung dirusak sama EURO 2004, akhirnya saya malah surfing internet dan nemu sitenya Troy. Ada quote menarik disitu.

"The Gods Envy Us. They Envy Us Because We're Mortal"

Baca quote ini bikin saya jadi ingat impian kanak-kanak saya dulu. Ya. Saya pengen jadi orang yang gak bisa mati. Seperti para hero lainnya.

Beranjak dewasa masih kepikiran sama impian itu. Sampai suatu masa saya nonton Highlander. Versi tivi dari kisah hidup Duncan McLeod ini dimainin sama Adrian Paul.
Wow! Impian itu makin menjadi-jadi. Bayangin kalo saya bisa hidup 400 tahun. Gak tua-tua. Bicara pengalaman; 400 tahun menapak bumi, kayaknya semua hal bisa saya coba. Bicara duit; nyimpan ceban di bank aja bisa diitung berapa bunganya 400 tahun ke depan. Bicara pengetahuan; 400 tahun belajar apa sih yang saya gak tau?
Hidup sebagai immortal emang gak ada 'mati'nya :p

Tapi lantas saya nonton Highlander versi layar lebar dan denger soundtracknya yang ditulis sama Brian May.

Who wants to live forever,
When love must die


Mendadak ada kesadaran baru. Ada sisi lain yang sama sekali gak kebayang sebelumnya. Bayangin 400 tahun melihat orang-orang terdekat kita pergi satu per satu. Jadi tua dan mati. Sementara kita tetap muda dan tak pernah mati. Living the lonely life.
Baru saya sadar bahwa bahkan mati itu pun ternyata adalah rahmat!
So ..... who wants to live forever?

No comments: